Laman

Selasa, 27 Maret 2012

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL



 HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

Manusia sebagai makhluk individu

Individu beasal dari bahasa latin individuum  yang artinya tak terbagi. Manusia lahir merupakan sebagai makhluk individual yang makna tidak terbagi atau tidak terpisah antara jiwa dan raga. Setiap manusia pasti mempunyai berbagai perbedaan misalnya pada sifat atau tingkah lakunya, bentuk fisik dan lain sebagainya. Suatu individu pasti menyadari setiap perbedaan yang ada pada dirinya dan orang lain/individu yang lain. Walaupun berbagai macam perbedaan tetapi setiap manusia tampil sebagai individulitas dan memerlukan perlakuan yang layak atau sama dengna indidu yang lain. Dalam pandangan islam di dalam Al-Quran, manusia disebut antara lain dengan bani Adam (Q.S. Al-Isra‟:70), basyar (Q.S. Al-Kahfi:10), Al-Insan (Al-Insan:1) , An-Nas (114):1). Berbagai rumusan tentang manusia pun telah diberikan orang. Salah satu diantaranya, berdasarkan studi isi Al-Quran dan Al-Hadist, berbunyi sebagai berikut: Al-Insan (manusia) adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki potensi untuk beriman (kepada Allah), dengan menggunakan akalnya mampu memahami dan mengamalkan wahyu serta mengamati gejala-gejala alam, bertanggung jawab atas segala perbuatannya dan berakhlak (N.A Rasyid , 1983:19).

Dalam perkembanganya,manusia sebagai makhluk individu tidak bermakna kesatuan jiwa dan raga, tetapi akan menjadi yang khas dengan corak kepribadiannya.

Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa faktor, yaitu :
           1.   Pandangan nativistik yang menyatakan pertumbuhan ditentukan atas dasar factor     
             individu sendiri.
2. Pandangan empiristik menyatakan pertumbuhan didasarkan atas fakto lingkungan. 
      3.    Pandangan konvergensi menyatakan pertumbuhan dipengaruhi atas dasa individu  dan 
             lingkungan.

Manusia sebagai Makhluk Sosial

Sebagai makhluk individu manusia juga tidak mampu hidup sendiri artinya mansuia juga harus hidup bermasyarakat. Manusia senantiasa bergantung dan berinteraksi dengan sesamanya. Dengan demikian maka dalam kehidupan lingkingan sosial, manusia senantiasa terkait dengan interaksi-interkasi antara individu masnusia, interaksi antar kelompok, kehidupan sosial manusai dengan lingkungan hidup dan alam sekitarnya, berbagai proses sosial dan interaksi sosial dan berbagai hal yang timbl akibat aktivitas manusia seperti perubahan sosial. Tidak seorangpun manusia di muka bumi ini yang dapat hidup sendiri dan menyendiri tanpa komunikasi dengan sesama manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki hakekat sosialitas (kebersamaan) berupa kecenderungan untuk berada bersama pada satu tempat dan waktu yang sama, dengan saling berinteraksi.

Adapun yang menyebabkan manusia selalu bermasyarakat antara lain karena adanya dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya :
  • Hasrat untuk memenuhi keperluan makanan dan minuman.  
  • Hasrat untuk membela diri. 
  • Hasrat untuk memiliki keturunan.
Hal ini dinyatakan semenjak manusia lahir yang dinyatakan untuk mempunyai dua keinginan pokok, yaitu :
  • ·         Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia disekelilingnya.K
  •       Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.


PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

Perananan manusia sebagai makhluk individu
Berdasarkan sifat kodrat manusia sebagai individu yang dapat diketahui bahwa manusia memilki harkat dan martabat yang mempunyai hak-hak dasar,dimana setiap manusia memiliki potensi diri yang khas,dan setiap manusia memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Secara sosial sebenarnya manusia merupakan mahluk individu dan sosial yang mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai hidup dan kehidupan dalam masyarakat. Artinya setiap individu manusia memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dalam menguasai sesuatu, misalnya bersekolah, melakukan pekerjaan, bertanggung jawab dalam keluarga serta berbagai aktivitas ekonomi, politik dan bahkan beragama.
Namun demikian, kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai atau mempunyai kesempatan yang sama. Akibatnya, masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak sama atau berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi ekonomi (ada si miskin dan si kaya), sosial (warga biasa dengan pak RT, dll), politik (aktivis partai dengan rakyat biasa), budaya (jago tari daerah dengan tidak) bahkan individu atau sekelompok manusia itu sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat tersebut.

Sebagai makhluk individu manusai berperan untuk mengwjudkan hal-hal sebagai berikut :
  • Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya. 
  • Mengupayakan terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia.
  •  Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani. 
  • Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya. 
  •  Peranan manusia sebagai makhluk sosial.

Keberadaan manusia sebagai makhluk social menjadiakan manusia melakukan peran-peran sebagai berikut :
  • Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok.
  • Membentuk kelompok-kelompok social. 
  • Menciptakan norma-norma social sebagai pengaturan tata tertib kehidupan manusia.


DINAMIKA  INTERAKSI SOSIAL

Interaksi sosial merupakan factor utama dalam kehidupan sosial ,interaksi merupakan hubungan yang dinamis,yag menyangkut hubungan timbalbalik antar individual, kelompok, maupun antara orang dengan kelompok manusia.

Ciri-ciri sebuah interaksi sosial adalah sebagai berikut : 
  •  Pelakunya lebih dari satu orang. 
  • Adanya komunikasi antarpelaku melalui kontak sosial. 
  • Mempunyai maksud dan tujuan,terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan diperkirakan pelaku. 
  • Adanya dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlansung.

Syarat terjadinya kontak sosial adalah adanya kontak social ( social contact) dan
komunikasi. Kontak dari kata con atau cun yang artinya bersama-sama dan tango artinya menyentuh.

Kontak social dapat terjadi dalam tiga bentuk, yaitu : 
  •  Kontak antarindividu. 
  • Kontak antarindividu dengan kelompok
  • Kontak antarkelompok dengan kelompok lainnya.


DILEMA  ANTARA  KEPENTINGAN  INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT

Dilema antara kepentingan individu dan kenpentingan masyarakat adalah pertanyaan yang dihadapi oleh manusia manakah yang harus diutamakan. Apabila dihadapkan pertanyaan seperti itu mungkin kita tidak bisa langsung menjawabnya kita akan terdiam sejenak dan berfikir apa yang akan dijawab dan mana yang lebih penting.

Pandangan Individualisme
Individualisme berpangkal pada konsep dasar ontologis bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas.

Pandangan invidualisme berpendapat bahwa kepentingan invidulah yang harus diutamakan. Beberapa prinsip yang dikembangkan ideologi liberalisme yang dari kata liber adalah sebagai berikut : 
  •  Penjaminan hak milik perorangan yaitu hak pribadi tidak berlaku hak milik berfungsi sosial. 
  • Mementingkan diri sendiri yaitu membiarkan orang lain untuk melakukan aktivitas. 
  • Pemberian kebebasan pada individu. 
  • Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing.

Pandangan sosialisme

Sosialisme adalah paham yang mengharapakn masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera bebas dari penugasan individu atas hak milik dan alat-alat produksi. Sosialisme muncul dengan maksud kepentingan masyarakat secara keseluruhan terutama yang tersisih oleh system liberalisme, mendapt keadlian, kebebasan, dan kesejahteraan.

Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan masyarkatlah yang diutamakan. Karena masyarakat merupakan entitas yang besar dan berdiri sendiri dimana individu-individu itu berada. Sosialisme merupakan mementingkan masyarakat secara keseluruhan dan merupakan paham yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil,selaras,bebas,dan sejahtera bebas dari penguasa individu atas hak milik dan alat-alat produksi.






Referensi



Jumat, 23 Maret 2012

Tugas Pancasila


A.     PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Pengertian Filsafat

Secara harafiah istilah filsafat adalah cinta pada kebijaksanaan atau kebenaran yang hakiki. Berfilsafat berarti berpikir sedalam-dalamnya (merenung) terhadap sesuatu secara metodik, sistematik, menyeluruh dan universal untuk mencari hakikat sesuatu. Dengan kata lain, filsafat adalah ilmu yang paling umum yang mengandung usaha mencari kebijaksanaan dan cinta akan kebijakan.
Kata filsafat untuk pertama kali digunakan oleh Phythagoras (582 – 496) SM. Selain itu, ada pengertian lain, yaitu filsafat sebagai ilmu dan filsafat sebagai pandangan hidup.

Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, filsafat sebagai pandangan hidup, dan filsafat dalam arti praktis. Hal itu berarti Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia dimanapun mereka berada.

Dapat diambil kesimpulan bahwa filsafat merupakan suatu pemikiran atau ilmu yang dikembangkan menjadi pandangan dan pedoman hidup bagi manusia sehingga mencapai suatu kedamaian.

Pancasila Sebagai Jatidiri Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia, sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia. Seluruh kedudukan dan fungsi Pancasila itu bukanlah berdiri secara sendiri-sendiri namun bilamana dikelompokan maka akan kembali pada dua kedudukan dan fungsi Pancasila yaitu sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

Pada sidang BPUPKI pertama kali memunculkan bahwa makna hidup bagi bangsa Indonesia harus ditemukan dalam budaya dan peradaban bangsa Indonesia sendiri yang merupakan perwujudan dan pengejawantahan nilai-nilai yang dimiliki hingga menciptakan tata nilai yang mendukung tata kehidupan sosial dan tata kehidupan kerohanian bangsa yang memberi corak, watak dan ciri masyarakat dan bangsa Indonesia yang membedakannya dengan masyarakat dan bangsa lainnya.

Kesimpulan yang bisa diperoleh dari filsafat Pancasila adalah Pancasila memberikan jawaban yang mendasar dan menyeluruh atas masalah-masalah asasi filsafat tentang negara Indonesia.
B.     PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

Nilai, norma, dan moral adalah konsep-konsep yang saling berkaitan. Dalam hubungannya dengan Pancasila maka ketiganya akan memberikan pemahaman yang saling melengkapi sebagai sistem etika. Etika merupakan cara bagaimana manusia bersikap atau bertingkah laku dengan sopan dan baik.

Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai yang menjadi sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum, norma moral maupun norma kenegaran lainnya. Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain kemudian untuk selanjutnya diambil keputusan. Keputusan itu adalah suatu nilai yang dapat menyatakan berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, baik atau tidak baik, dan seterusnya.

Nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam kehidupan yang bersifat praksis atau kehidupan nyata dalam masyarakat, bangsa dan negara maka diwujudkan dalam norma-norma yang kemudian menjadi pedoman. Norma-norma itu meliputi :

1. Norma Moral
Yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari
sudut baik maupun buruk, sopan atau tidak sopan, susila atau tidak susila.

2. Norma Hukum
Suatu sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu
tempat dan waktu tertentu. Dalam pengertian itulah Pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum.

Dengan demikian, Pancasila pada hakikatnya bukan merupakan suatu pedoman yang langsung bersifat normatif ataupun praksis melainkan merupakan suatu sistem nilai-nilai etika yang merupakan sumber norma.

Senin, 12 Maret 2012

Tugas Ilmu Budaya Dasar




Manusia dan Kebudayaan

Manusia sering juga disebut sebagai masyarakat yang didalamnya mempunyai suatu kebudayaan yang di buat oleh manusia dan dipatuhi/dilaksanakan oleh manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, manusia dan kebudayaan sangat berikatan dan berdampingan satu sama lain. Tidak adanya kebudayaan suatu tempat maka masyarakat atau manusia yang berada di suatu tempat tersebut akan sulit untuk berkembang dan berkomunikasi serta tak adanya aturan di tempat tersebut. Hal ini menunjukan bahwa manusia dan kebudayaan itu tidak  bisa dipisahkan. Dalam kesempatan ini saya akan mengulas tentang pengertian-pengertian dasar manusia dan kebudayaan. Selain untuk menyelesaikan tugas “Ilmu Budaya Dasar (IBD)” saya juga mengharapkan agar tulisan ini bisa menyadarkan kita betapa pentingnya fungsi suatu kebudayaan dan membuat kita semakin cinta dengan kebudayaan kita sendiri.


A.   Manusia

Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna akan tetapi akhir-akhir ini banyak manusia yang tidak menyadari bahwa mereka merupakan  makhluk yang sempurna. Selain itu manusia mempunyai beberapa pengertian yang di ambil dari berbagai sudut pandang dan beberapa ahli, contohnya pengertian manusia dari ilmu sosiologi dan politik adalah  manusia sebagai makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri dan selalu menginginkan kekuasaan. Dalam ilmu fisika manusia bisa diartikan bahwa manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan energi. Dan masih banyak lagi pengertian manusia dari berbagai ilmu dan sudut pandang. Kesatuan manusia yang saling berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu dan terikat oleh rasa identitas bersama disebut sebagai masyarakat.
Dari pengertian diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat dipandang dari berbagai berbaga segi juga mempunyai berbagai kepentingan.

      Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait yaitu: 

     1.      Jasad, nampak pada luarnya, bisa dilihat, difoto dan menempati ruang dan waktu.
     2.      Hayat, mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak.
     3.      Ruh, bimbingan dan pimpinan Tuhab yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu    
           kemampuan mencipta yang bersifat konseptal dan merupakan pusat lahirnya kebudayaan.
     4.      nafs.


Sedangkan kalo berdasarkan kepribadiannya manusia terdiri dari tiga unsur yaitu id (pemuasan kebutuhaan), ego, superego.

Hakekat Manusia yaitu:

    1.      Mahkluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
    2.      Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dari pada mahluk lainnya.
    3.      Mahluk biokultural yaitu mahkluk hayati yang budayawi
    4.      Mahkluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat 
          karena kemampuan bekerja dan berkarya.



B.   Kebudayaan

Kalo bicara mengenai kebudayaan akhir-akhir ini masyarakat indonesia dibuat sadar oleh negara tetangga akan kebudayaan kita sendiri yang telah sering dia lakukan mengakui kebudayaan indonesia sebagai kebudayaan mereka pada dunia. Sebenarnya apa pengertian kebudayaan itu?
Hampir sama dengan manusia bahwa kebudayaan memiliki berbagai pengertian menurut filsafat maupun berbagai ilmu.

Kebudayaan dalam Antropologi sering diartikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan, hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat milik diri manusia melalui proses belajar.
Kebudayaaan berasal dari kata budaya yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Istilah kebudayan bersal dari bahasa sansekerta buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Oleh karena itu, kebudayaan sering diartikan hal-hal yang berkaitan dengan akal.

Kebudayaan juga sering diartikan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya bisa menghasilkan kebudayaan benda (material culture), termasuk teknologi. Rasa bersumber dari jiwa manusia menghasilkan norma dan nilai sosial untuk mengatur kehidupan bermasyrakat.
Definisi yang kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan sistem ide yang terdapat pada manusia dan dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Contoh kebudayaan yang dapat kita rasakan adalah tari, lagu dan bahasa.

Unsur-unsur Kebudayaan

Seorang ahli filsafat C. Kluckhohn di dalam bukunya yang berjudul “Universal Categories Of Culture” mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:

     1.      Sistem Religi ( System Kepercayaan).
     2.      Sistem Organisasi kemasyarakatan.
     3.      Sistem Pengetahuan.
     4.      Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem-Sistem Ekonomi.
     5.      Sistem Teknologi dan Peralatan.
     6.      Bahasa.
     7.      Kesenian.


Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh masyarakat

     1.      Unsur yang menyangkut sistem kepercayaanmseperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
     2.      Unsur – unsur yang dipelajari pada tahap pertama sosialisasi. Contoh paling mudah dan sering dijumpai.  
           Makanan pokok masyarakat indonesia adalah nasi sangt sulit mengubah kebudayaan tersebut sangat sulit
           diubah misalnya diubah menjadi roti atau makanan pokok yang lainnya.



C.   Kaitan/Hubungan Manusia dan Kebudayaan

Secara sederhana hubungan manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai prilaku kebudayaan dan kebudayaan obyek yang dilaksanakan manusia. Apakah sesederhana itu hubungan keduanya?

Dalam sosiologi manusia dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya adalah walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, setelah kebudayaan itu tecipta maka kebudayaanlah yang akan mengatur hidup mereka agar sesuai yang ada didalamnya/dengannya. Tampak akhirnya bahwa mereka merupakan satu kesatuan yang erat dan susah untuk dipisahkan.

Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih dulu muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisa dapat dilakukan lebih cermat.



Daftar Pustaka



Mustopo, M. Habib; Manusia dan budaya kumpulan essay; Usaha Nasional, Surabaya, 1990.


Koentjaraningrat; Pengantar Ilmu Antropologi; Rineka Citra, Jakarta, 1990.

http://laelatulafifah.blogspot.com