HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
Manusia
sebagai makhluk individu
Individu beasal dari bahasa latin individuum yang
artinya tak terbagi. Manusia lahir merupakan sebagai makhluk individual yang
makna tidak terbagi atau tidak terpisah antara jiwa dan raga. Setiap manusia
pasti mempunyai berbagai perbedaan misalnya pada sifat atau tingkah lakunya,
bentuk fisik dan lain sebagainya. Suatu individu pasti menyadari setiap
perbedaan yang ada pada dirinya dan orang lain/individu yang lain. Walaupun
berbagai macam perbedaan tetapi setiap manusia tampil sebagai individulitas dan
memerlukan perlakuan yang layak atau sama dengna indidu yang lain. Dalam
pandangan islam di
dalam Al-Quran, manusia disebut antara lain dengan bani Adam (Q.S.
Al-Isra‟:70), basyar (Q.S. Al-Kahfi:10), Al-Insan (Al-Insan:1) , An-Nas
(114):1). Berbagai rumusan tentang manusia pun telah diberikan orang. Salah
satu diantaranya, berdasarkan studi isi Al-Quran dan Al-Hadist, berbunyi sebagai
berikut: Al-Insan (manusia) adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki potensi
untuk beriman (kepada Allah), dengan menggunakan akalnya mampu memahami dan
mengamalkan wahyu serta mengamati gejala-gejala alam, bertanggung jawab atas
segala perbuatannya dan berakhlak (N.A Rasyid , 1983:19).
Dalam
perkembanganya,manusia sebagai makhluk individu tidak bermakna kesatuan jiwa
dan raga, tetapi akan menjadi yang khas dengan corak kepribadiannya.
Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi
beberapa faktor, yaitu :
1. Pandangan
nativistik yang menyatakan pertumbuhan ditentukan atas dasar factor
individu
sendiri.
2. Pandangan empiristik menyatakan pertumbuhan didasarkan atas fakto lingkungan.
2. Pandangan empiristik menyatakan pertumbuhan didasarkan atas fakto lingkungan.
3. Pandangan
konvergensi menyatakan pertumbuhan dipengaruhi atas dasa individu dan
lingkungan.
Manusia
sebagai Makhluk Sosial
Sebagai makhluk individu manusia juga tidak mampu hidup
sendiri artinya mansuia juga harus hidup bermasyarakat. Manusia senantiasa bergantung dan berinteraksi dengan
sesamanya.
Dengan demikian maka
dalam kehidupan lingkingan
sosial, manusia senantiasa terkait
dengan interaksi-interkasi
antara individu masnusia,
interaksi antar kelompok,
kehidupan sosial
manusai dengan
lingkungan hidup dan alam sekitarnya,
berbagai proses sosial dan interaksi sosial dan berbagai hal yang timbl akibat aktivitas
manusia seperti
perubahan sosial. Tidak seorangpun manusia di muka
bumi ini yang dapat hidup sendiri dan menyendiri tanpa komunikasi dengan sesama
manusia. Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki hakekat sosialitas (kebersamaan)
berupa kecenderungan untuk berada bersama pada satu tempat dan waktu yang sama,
dengan saling berinteraksi.
Adapun
yang menyebabkan manusia selalu bermasyarakat antara lain karena adanya
dorongan kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, misalnya :
- Hasrat untuk memenuhi keperluan makanan dan minuman.
- Hasrat untuk membela diri.
- Hasrat untuk memiliki keturunan.
Hal
ini dinyatakan semenjak manusia lahir yang dinyatakan untuk mempunyai dua
keinginan pokok, yaitu :
- · Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia disekelilingnya.K
- Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
PERANAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL
Perananan
manusia sebagai makhluk individu
Berdasarkan sifat kodrat
manusia sebagai individu yang dapat diketahui bahwa manusia memilki harkat dan
martabat yang mempunyai hak-hak dasar,dimana setiap manusia memiliki potensi
diri yang khas,dan setiap manusia memiliki kepentingan untuk memenuhi kebutuhan
dirinya. Secara sosial sebenarnya manusia merupakan mahluk individu dan sosial
yang mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai hidup dan kehidupan dalam
masyarakat. Artinya setiap individu manusia memiliki hak, kewajiban dan
kesempatan yang sama dalam menguasai sesuatu, misalnya bersekolah, melakukan pekerjaan,
bertanggung jawab dalam keluarga serta berbagai aktivitas ekonomi, politik dan
bahkan beragama.Namun demikian, kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai atau mempunyai kesempatan yang sama. Akibatnya, masing-masing individu mempunyai peran dan kedudukan yang tidak sama atau berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi ekonomi (ada si miskin dan si kaya), sosial (warga biasa dengan pak RT, dll), politik (aktivis partai dengan rakyat biasa), budaya (jago tari daerah dengan tidak) bahkan individu atau sekelompok manusia itu sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat tersebut.
Sebagai
makhluk individu manusai berperan untuk mengwjudkan hal-hal sebagai berikut :
- Menjaga dan mempertahankan harkat dan martabatnya.
- Mengupayakan terpenuhinya hak-hak dasarnya sebagai manusia.
- Merealisasikan segenap potensi diri baik sisi jasmani maupun rohani.
- Memenuhi kebutuhan dan kepentingan diri demi kesejahteraan hidupnya.
- Peranan manusia sebagai makhluk sosial.
Keberadaan
manusia sebagai makhluk social menjadiakan manusia melakukan peran-peran
sebagai berikut :
- Melakukan interaksi dengan manusia lain atau kelompok.
- Membentuk kelompok-kelompok social.
- Menciptakan norma-norma social sebagai pengaturan tata tertib kehidupan manusia.
DINAMIKA INTERAKSI
SOSIAL
Interaksi
sosial merupakan factor utama dalam kehidupan sosial ,interaksi merupakan hubungan
yang dinamis,yag menyangkut hubungan timbalbalik antar individual, kelompok,
maupun antara orang dengan kelompok manusia.
Ciri-ciri
sebuah interaksi sosial adalah sebagai berikut :
- Pelakunya lebih dari satu orang.
- Adanya komunikasi antarpelaku melalui kontak sosial.
- Mempunyai maksud dan tujuan,terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan diperkirakan pelaku.
- Adanya dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang sedang berlansung.
Syarat
terjadinya kontak sosial adalah adanya kontak social ( social contact) dan
komunikasi.
Kontak dari kata con atau cun yang artinya bersama-sama dan tango artinya menyentuh.
Kontak
social dapat terjadi dalam tiga bentuk, yaitu :
- Kontak antarindividu.
- Kontak antarindividu dengan kelompok
- Kontak antarkelompok dengan kelompok lainnya.
DILEMA ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Dilema
antara kepentingan individu dan kenpentingan masyarakat adalah pertanyaan yang
dihadapi oleh manusia manakah yang harus diutamakan. Apabila dihadapkan
pertanyaan seperti itu mungkin kita tidak bisa langsung menjawabnya kita akan
terdiam sejenak dan berfikir apa yang akan dijawab dan mana yang lebih penting.
Pandangan
Individualisme
Individualisme
berpangkal pada konsep dasar ontologis bahwa manusia pada hakikatnya adalah
makhluk individu yang bebas.
Pandangan
invidualisme berpendapat bahwa kepentingan invidulah yang harus diutamakan. Beberapa
prinsip yang dikembangkan ideologi liberalisme yang dari kata liber adalah
sebagai berikut :
- Penjaminan hak milik perorangan yaitu hak pribadi tidak berlaku hak milik berfungsi sosial.
- Mementingkan diri sendiri yaitu membiarkan orang lain untuk melakukan aktivitas.
- Pemberian kebebasan pada individu.
- Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing.
Pandangan
sosialisme
Sosialisme
adalah paham yang mengharapakn masyarakat yang adil, selaras, bebas, dan sejahtera
bebas dari penugasan individu
atas hak
milik dan
alat-alat produksi.
Sosialisme muncul
dengan maksud
kepentingan masyarakat
secara keseluruhan terutama yang tersisih oleh system liberalisme, mendapt
keadlian,
kebebasan,
dan kesejahteraan.
Pandangan
ini menyatakan bahwa kepentingan masyarkatlah yang diutamakan. Karena masyarakat
merupakan entitas yang besar dan berdiri sendiri dimana individu-individu itu berada.
Sosialisme merupakan mementingkan masyarakat secara keseluruhan dan merupakan paham
yang mengharapkan terbentuknya masyarakat yang adil,selaras,bebas,dan sejahtera
bebas dari penguasa individu atas hak milik dan alat-alat produksi.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar